Oleh : Duwi Putri Anggraini
ABSTRAK
Anak merupakan rejeki dari Allah yang harus kita jaga sebaik mungkin. Meskipun
terkadang sebagai orang tua selalu berusaha yang terbaik untuk anaknya namun
apabila itu sudah dalam tahap kterlaluan maka berdampak negatif padaa
perkembangan cara berpikir anak. Disini konseling sebagai alternatif untuk
mengembangkan kreatifitas dan keinginan seorang anak tersebut, sebab sebagai
orang tua hanyalah pendukung dan pemberi saran terbaik, selanjutnya ialah dalam
tangan seoraang anak tersebut bagaimana ia menahkodai kehidupannya pada
artikel kali ini saya akan mengulik dan mengingtkan kembali arti penting
konseling bagi anak.
ABSTRAK
Children are a fortune from God that we must take care of as best as possible.
Although sometimes parents always try their best for their children, if it is already
in the excessive stage, it will have a negative impact on the development of the
child’s thinking. Here counseling is an alternative to develop the creativity and
desire of a child, because as a parent it is only the best supporter and provider of
advice, then it is in the hands of a child how he leads his life. In this article I will
explore and recall the importance of counseling for children.
PENDAHULUAN
Dewasa ini seluruh entitas kehidupan sudah sangat berkembang dengan
pesat, dalam era teknologi dan informasi yang modern ini manusia sudah
dimudahkan dengan berbagai macam teknologi yang membangun daya pikir dan
kemampuan manusia. sumber informasi dapat dijangau dengan sangat mudah dan
cepat mulai dari sosial, politik, budaya, termasuk pula dalam dunia pendidikan.
Dalam dunia pendidikan ilmu pengetahuan berkembang sesuai dengan
perkembangan zaman. Telah lahir banyak sekali ilmu pengetahuan salah satunya
ilmu pengetahuan yang ada di dalam perguruan tinggi, universitas, ataupun
institut. Calon mhasiswa dipermudah mengakses berbagai ilmu pengetahuan yang
ada di dalam Perguruan Tinggi di Indonesia.
Dengan banyaknya jurusan atau ilmu pengetahuan juga menimbulkan efek
bagi siswa ataupun calon mahasiswa yang akan masuk di perguruan tinggi. Yakni
bingung memilih jurusan apalagi dengan banyaknya jurusan dan kurangnya
dukungan pada berbagai jurusan tersebut.
Pada artikel kali ini penulis akan mengangkat kisah tentang penekanan
orang tua terhadap anak terkait pemilihan jurusan. Kesuksesan seorang anak
merupakan ujung tombak bagi keberhasilan orangtua mendidik anaknya. Sebagai
seorang anak hendaklah berbakti kepada kedua orang tua namun terkadang anak
sering memilih jalannya sendiri. Sebab semakin dewasa anak semakin dapat
berpikir dan memiliki keinginannya sendiri.
Bimbingan Konseling
Bimbingan dan konseling menurut Prayitno (2004), merupakan pelayanan
bantuan untuk peserta didik , baik secara perorangan maupun kelompok agar
mandiri dan bisa berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi, sosial,
belajar maupun karier melalui berbagai jenis layaanan dan kegiatan pendukung
berdasarkan norma-norma yang berlaku. Bimbingn dan konseling merupakan
upaya proaktif, sistematis, yang mendorog individu untuk mencapai
perkembangan secara optimal. Salah satunya ialah proses interaksi individu
dengan individu maupun individu dengan lingkungan.
Bimbingan konseling bukanlah kegiatan pembelajaran dalam konteks
adegan mengajar layaknya yang dilkukan guru sebagai pembelajaran bidang studi,
melainkan layanan ahli dalam konteks memandirikan peserta didik (ABKIN
2007). Oleh kaarena itu bimbingan konseling merupakan layanan ahli konselor
(guru bimbingan konseling). Konselor adalah salah satu kualifikasi pendidikan,
yaitu tenaga kependidikan yang memiliki kekhususan pada bidang bimbingan dan
membantu konseli / klien mencapai tugas-tugas perkembangannya.
Fungsi Bimbingan Konseling
Fungsi bimbingan dan konseling ditinjau dari kegunaan atau manfaat,
maupun keuntungn-keuntungan apa yang diperoleh melalui pelayanantersebut.
Fungsi-fungsi itu banyak dan dapat dikelompokan menjadi empat fungsi pokok
yaitu sebagai berikut
a. Fungsi Pemahaman
Dalam fungsi pemahaman, pemahaman tentang apakah dan oleh
siapa? pertanyaan yang terkhir itu perlu dijawab dengan mengaitkan fokus
utama pelayanan bimbingan dan konseling, yaitu klien dengan berbagai
permasalahannya, dengan tujuan-tujun konseling. Berkenan dengan kedua
hal tersebut, pemahaman yang sangat perlu dihasilkan oleh pelayanan
bimbingan dan konseling dalah pemahaman tentang diri klien beserta
ppermasalahannya oleh klien sendiri dan oleh pihak-pihak yang akan
membantu klien, serta pemahaman tentang lingkngan klien oleh klien.
b. Fungsi Pencegahan
Ada slogan berkembang di bidang kesehatan yaitu “lebih baik
mencegah daripada mengobati” slogan ini reevan dengan bidang bimbingan
dan konseling, yang sangat mendambakan sebaiknya individu tidak
mengalami masalah,apabila individu tidak mengalami masalah maka besar
kemungkinan ia akan dapat melaksanakan perkembangan dengan baik.
c. Fungsi Pengentasan
Fungsi pengentasan ialah tugas konselor membantu klien dengan apa yang
klien harapkan. Seorang konseli datang kepada konselor ttentu dengan
harapan bisa sembuh.
d. Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan
Dalam pelayanan bimbingan dan konseling, fungsi ppemeliharaan dan
pengembangan dilaksanakan melalui berbagai pengaturan, kegiatan, dan
progam. Misalnya di sekolah, bentuk dan ukuran meja/kursi murid
disesuaikan dengan ukuran tubuh (dan besarnya) beserta sikap tubuh yang
diharapkan (tegap dan gagah). 1
Konseling Anak
Konseling anak ialah konseling terhadap anak yang melibatkan
konselor dengan anak-anak, sehingga anak bisa berbicara bebas mengenai
masalahyang menyakitkan, dan disini kkonselor juga membutuhkan
kmampuan konseling verbal dalam menghubungkan konseling dengan
strategi konseling lain, diantaranya konselor bergabung dengan anak
melalui obrolan-obrolan kecil. 2
Tujuan Konseling Pada Anak
Tujuan konseling anak terbagi menjadi 4 yaitu :
a. Tujuan fundamental
- Memberdayakan anak-anak untuk menghadapi masalah emosional
yang menyakitkan. - Memberdayakan anak-anak mencapai beberapa tingkatan kongruen
yang berkaitan dengan pemikiran, emosi, perilaku. - Memberdayakan anak-anak untuk merasa nyaman dengan dirinya.
b. Tujuan orang tua
Tujuan ini dibuat oleh oraang tua ketika merekka membawa
anaknya untuk melakukan terapi. Hal ini berkaitan dengan agenda
1
Prof. Dr. H, Prayitno, M.sc. Ed.,” Dasar-Dasar Biimbingan dan Konselig”, (Jakarta; PT Rineka
Cipta, 2015), hlm 196-215.
2
Kathryn Gerald, “Konseling Anak-Anak Panduan Praktis Edisi ke Tiga”, (Yogyakarta; Pustaka
Pelajar, 2011), hal 3.
yang dipunyai orang tua dan biasanya didasarkan pada perilaku
terakhir anak-anak. Misalnya, jika seorang anak gemar melumuri
kototran ditembok maka tujuan orang tua ialah menghilangkan
perilaku tersebut
c. Tujuan yang di rancang oleh konselor
Tujuan ini dirancang oleh konselor sebagai konsekuensi hipotesis
yang dimiliki oleh konselor mengenai alasan seorang anak memiliki
sikap tertentu. Misalnya seorang anak yang gemar melumuri kotoran.
Konselor mungkin memiliki hipotesis bahwa melumuri itu merupakan
akibat dari keadaan emosional anak. Sehingga konselor memiliki
tujuan untuk mengatasi dan menanggulangi sisi emoosional anak.
d. Tujuan anak-anak
Tujuan ini muncul selama masa terapi dan merupakan tujuan yang
ingin dicapai oleh anak-anak, meskipun biasanya tidak mampu untuk
mengatakan secara verbal. Tujuan ini didasarkan pada benda-bendaa
yang dibawa oleh si anak selama terapi. Kadang-kadang tujuan ini
sesuai dengan tujuan konselor kadang juga tidak.
Misalnya, konselor bisa melakukan sesi terapi dengan tujuan
tingkat 3 sehingga anak-anak perlu dikuatkan. Hal ini bisa timbul
ketika terapi berlangsung, yaitu anak-anak ingin membicarakan
kehilangan yang menyakitkan dan belum siap untuk dikuatkan. Dalam
situasi ini konselor harus menerapkan tujuan tingkat 4 dan
membiarakan kesedihan itu berlangsung.
Dari paparan yang telah disebutkan diatas maka begitu penting
konseling bagi anak karena hal itu membantu perkembangan mental
dan perkembangan kehidupannya untuk menghadapi berbagai
persoalan yang dialami atau permasalahan-permasalahan yang
dialaminya.