Wasiat Untuk Anakku

Aku wasiatkan ini untuk anakku, sebagaimana yang telah diwasiatkan oleh para Nabi dan salihin terhadap anak cucu keturunannya. Aku sarikan ini dari dalam Al-Qur’an, sumber mata air kehidupan yang tak pernah surut, dengan harapan kalian menjadi sebagaimana yang diharapkan dari Al-Qur’an oleh Sang Pencipta kehidupan ini.

Berikut beberapa nasihat dari Nabi Ibrahim kepada anaknya sebagaimana diabadikan Al-Qur’an dalam surat Al-Baqarah ayat 130-134.

“(Ingatlah) ketika Tuhan berfirman kepadanya (Ibrahim), “Berserah dirilah!” Dia menjawab, “Aku berserah diri kepada Tuhan seluruh alam. Dan Ibrahim mewasiatkan (ucapan) itu kepada anak-anaknya, demikian pula Yakub, “Wahai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini untukmu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim. Apakah kamu menjadi saksi saat maut akan menjemput Yakub, ketika dia berkata pada anak-anaknya, “ Apa yang kamu sembah sepeninggalku?” Mereka menjawab, “Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, yaitu Ibrahim, Ismail, dan Ishak, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya berserah diri kepada-Nya.”

Wasiat Ibrahim terhadap anak keturunannya berisi

  1. Tawakal sepenuhnya kepada Allah

sikap berprasah diri adalah sebagai tanda menerima segala keputusan dan realitas apapun yang terjadi pada dirinya bahwa hal itu adalah yang terbaik untuknya yang ditetapkan Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Untuk itu wahai anakku, tawakallah kalian kepada Allah, pasrahkan sepenuhnya urusan kalian kepada Allah setelah kalian melakukannya dengan maksimal. Yakinlah segala keputusan yang ditetapkan-Nya pasti yang terbaik untuk kita.

2. Berpegang teguhlah pada Islam dan istiqamah di jalan Allah

Sebab Islam adalah agama yang diridai Allah. Istiqamah dalam amal kebaikan sebagaimana yang diajarkan dalam Islam adalah cara untuk menuju akhir kehidupan yang baik.

Wahai anakku, tetaplah pegang agama ini sekalipun mungkin di akhir zaman ini berpegang teguh pada agama ibarat memegang bara api, namun tetaplah kalian teguh jangan ragu, karena inilah jalan selamat.

Duhai anakku, kalian jangan takut cemooh, fitnah dan keburukan dari orang yang membenci agama ini, karena kelak kalian akan mengetahui bahwa hanya agama Islam lah yang benar di mata Allah. Duhai anakku istiqamahlah kalian dalam kebenaran sekalipun banyak orang yang membencinya. Teruslah kalian berjuang dalam agama ini, lagi dan lagi, sampai tidak ada lagi (karte karte marnahe, marne-marne kartahe).

3. Tetaplah pada keyakinan bahwa yang layak disembah hanya Allah

Wahai anakku, aku wasiatkan kepadamu, terus kuatkan keyakinanmu kepada Allah, Dia Maha Mengetahui segala apa yang kita sembunyikan. Dia Maha memberi segala yang kita butuhkan, maka tidak ada yang layak disembah kecuali Dia. Dia tempat meminta segala urusan, Dialah Allah Yang Maha Esa, maka jangan duakan Dia dengan makhluk-Nya.

Wahai anakku, jauhkan diri kalian dari perbuatan syirik yang dapat membuat Allah murka pada kalian, karena berkhianat dengan menduakannya, jauhkan sikap kalian dari perbuatan yang demikian.

Berikut beberapa nasihat dari Luqman kepada anaknya

  1. Jauhilah syirik (QS. Luqman: 13)

Wahai anakku, jangan kalian duakan Allah karena Allah Maha Pencemburu, berbuat syirik dengan menduakan-Nya, hanya akan membuat kalian sengsara selamanya selama hidup hingga di akhirat kelak.

2. Berbaktilah kepada manusia (QS. Luqman: 14)

Wahai anakku, berbuat baiklah kepada siapa pun. Karena perbuatan baikmu itulah yang akan menjadi teman setia saat kegelapan kubur hingga berjumpa dengan Allah swt.

3. Setiap dosa dan kejelekan akan dibalas oleh Allah (QS. Luqman: 16)

Wahai anakku, jauhkan diri kalian dari perbuatan dosa baik dalam kesendirian maupun dalam keadaan ramai. Karena setiap tindakan kalian, pasti diawasi, dicatat dengan rapi oleh malaikat Allah swt dan kalian akan mendapatkan balasannya.

4. Dirikanlah salat, beramar makruf nahi mungkar dan bersabar terhadap setiap cobaan (QS. Luqman: 17)

Wahai anakku jagalah salat kalian karena itu modal utama kalian. Tegakkan kebenaran, ajaklah manusia dalam kebaikan dan jangan takut menentang kemungkaran. Jadikan dakwah sebagai jalan hidup kalian. Lalu bersabarlah di jalan dakwah, karena itu jalan berduri, namun akan memuliakan kalian. Tambahkan kesabaran kalian dalam menghadapi setiap rintangan dakwah.

5. Ajaran adab ketika berbicara (QS. Luqman: 17)

Wahai anakku, jagalah lisan kalian, karena keselamatan kalian ada pada kemampuan menjaga lisannya. Jagalah adab pada saat berinteraksi dengan siapa pun. Muliakan diri kalian dengan dengan akhlak, agar kalian menjadi golongan orang-orang yang beradab.

6.Bersikap tawadu (QS. Luqman: 17)

Wahai anakku, jauhkan diri kalian dari kesombongan, karena kesombongan itu selendang kemuliaan Allah, janganlah engkau mengambilnya, merendah diri bukan berarti kalah, bersikaplah yang tawadu, rendah hati penuh penghormatan pada sesama.

Demikianlah wasiat para nabi dan orang saleh yang aku juga wasiatkan kepadamu, wahai anak-anakku. Jagalah wasiatku ini, jalankan kebaikannya dan jauhkan dari segala hal buruk. Jika kalian berpegang teguh dalam menjalankan amanahku ini, maka insya Allah hidup kalian akan mulia dan terselamatkan dari fitnah akhirat.

Penulis : Akhmad Muwafik Saleh

Artikel ini telah terbit di : https://suaramuslim.net/wasiat-untuk-anakku/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.