Buku Adalah Nutrisi Bagi Akal

IMG-20200418-WA0018.jpg

Buku adalah harta paling berharga. Di dalamnya terdapat ilmu yang merupakan warisan paling utama. Memang benar adanya, ilmu dan buku adalah dua hal yang berbeda. Tapi perlu diketahui bahwa makanan yang tak dibungkus berpeluang untuk jatuh tercecer. Sedangkan ilmu yang tak disimpan dalam buku akan berpotensi hilang entah karena lupa atau tertelan massa. Pentingnya buku adalah sebagai media penghantar ilmu bagi pembacanya. Sebab Allah sangat mengagungkan ahli ilmu dan memberikan kedudukan serta derajat tinggi bagi mereka yang mempelajarinya. Melalui buku, individu akan mendapat keuntungan yang lebih besar daripada harta benda. Sebagaimana hadits dari Abu Darda Radhiyallahu ‘Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَبْتَغِي فِيهِ عِلْمًا سَلَكَ اللَّهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الجَنَّةِ، وَإِنَّ المَلَائِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا رِضَاءً لِطَالِبِ العِلْمِ، وَإِنَّ العَالِمَ لَيَسْتَغْفِرُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَمَنْ فِي الأَرْضِ حَتَّى الحِيتَانُ فِي المَاءِ، وَفَضْلُ العَالِمِ عَلَى العَابِدِ، كَفَضْلِ القَمَرِ عَلَى سَائِرِ الكَوَاكِبِ، إِنَّ العُلَمَاءَ وَرَثَةُ الأَنْبِيَاءِ، إِنَّ الأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلَا دِرْهَمًا إِنَّمَا وَرَّثُوا العِلْمَ، فَمَنْ أَخَذَ بِهِ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ

Siapa yang menempuh jalan dalam rangka menuntut ilmu maka Allah akan perjalankan (mudahkan) ia jalan menuju Surga. Sungguh para malaikat mengepakkan sayap-sayap mereka karena ridha dengan penuntut ilmu. Sungguh orang alim benar-benar dimintakan ampun oleh makhluk di langit dan di bumi hingga ikan di laut. Keutamaan ahli ilmu dibanding ahli ibadah bagaikan keutamaan bulan atas seluruh bintang. Para ahli ilmu adalah pewaris para Nabi. Para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham tetapi mewariskan ilmu. Siapa yang mengambilnya berarti telah mengambil keuntungan yang besar.” (HR. At-Tirmidzi no. 2682, Abu Dawud no. 3641, dan Ibnu Majah no. 223. Dishahihkan Syaikh Al-Albani).

Dalam hadits tersebut dituliskan bahwa siapa pun yang mau berjuang menempuh perjalanan menuntut ilmu kelak akan diberi jalan oleh Allah menuju surga. Bahkan para malaikat ridha dengannya, seluruh makhluk yang berada di langit dan di bumi akan memohonkan ampun bagi penuntut ilmu tersebut. Dikarenakan begitu mulianya kedudukan penuntut ilmu sampai-sampai ikan di laut pun memohonkan ampun untuknya. Ikan di laut merupakan simbolisasi bahwa binatang lain yang berada di bumi turut memohonkan ampun bagi mereka yang menuntut ilmu. Keutamaan ahli ilmu pun melampaui ahli ibadah, sebab ilmu dapat menegakkan agama dan membawa kemaslahatan untuk manusia sedangkan ahli ibadah mungkin hanya mendapatkan keuntungan yang bersifat individual. Para Nabi tidak pula mewariskan dinar dan dirham sebab harta yang paling berharga adalah ilmu. Dengan memilih ilmu, manusia akan mendapat keuntungan lebih besar dibandingkan harta benda. Harta benda dapat habis sedangkan ilmu tak akan pernah habis meski dibagi-bagikan.

Dan jalan untuk menuntut ilmu ada banyak, salah satunya dengan membaca buku. Sebagai muslim sejati hendaknya kita memberikan ruang dan waktu tersendiri untuk mempelajari ilmu melalui buku. Allah telah memberikan fasilitas terbaik berupa akal yang tak dimiliki makhluk lain selain manusia. Maka memfungsikannya adalah sebuah keharusan sebagai bentuk menjaga amanah dari Allah. Caranya dengan memberikan nutrisi bagi akal dengan membaca buku. Ketika akal tercukupi nutrisinya tentu akan menjadi sehat dan cerdas. Kecerdasan inilah yang kelak akan dijadikan modal supaya manusia semakin beriman kepada Allah. Maka dari itu, pastikan tiga tempat ini tersedia dalam rumah seorang muslim :

  1. Ruang tamu, untuk memuliakan tamu, sebagai bentuk khidmah pada tetamu
  2. Musholla, untuk bertaqarrub kepada Allah siang dan malam sehingga lembut hatinya
  3. Perpustakaan, untuk bertafakur menghasilkan ide dan karya sehingga bermanfaat untuk umat

Para ulama adalah pewaris nabi. Mereka menempatkan buku menjadi bagian penting dalam hidupnya. Karena buku membawa banyak manfaat diantaranya, menambah ilmu, menajamkan konsentrasi, menjadikan amal jariyah, meningkatkan keimanan, menjangkau pengetahuan dari berbagai  belahan dunia tanpa harus mengunjungi tempatnya, memberikan manfaat untuk orang lain dan mendatangkan kebahagiaan dunia akhirat.

وَيَرَى الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ الَّذِي أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ هُوَ الْحَقَّ وَيَهْدِي إِلَى صِرَاطِ الْعَزِيزِ الْحَمِيدِ

Dan orang-orang yang diberi ilmu melihat bahwa wahyu yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itulah yang benar dan menunjuki (manusia) kepada jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.” (QS. Saba [34]: 6)

Oleh                : Ratna

Inspirator       : AHS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.